Minggu, 28 Juni 2009

Menyebrangi Selat Bali

Tubuh ini dah cukup lelah, perjalanan darat lepas Bedugul yang memakan waktu dua setengah jam mengakhiri tour Bali 2009 dengan pengalaman pribadi masing-masing dalam suasana senda gurau dan gelak tawa menghantar tuuh ini mengikuti jejak dermaga yang tersedia di pelabuhan Gilimanuk.

Aku pandangi pulau Bali dalam gerak merayap feri yang kutumpangi
Selamat Tinggal Baliku... Kapan kita bercengkrama lagi?
Aku masih rindu dengan keindahanmu...
Dengan nafasmu...
Dengan degupmu....
Dengan nyanyian ombakmu...
Dengan keramahan senyummu...
Dengan ... (dalam ketenangan jiwa)

Adakah suatu pemikiran seperti SURAMADU bagimu?

Bedugul Dalam Riwayat....

Dalam liburan Juni 2009 banyak wisatawan domestik yang kutemui disana. Ada dari Lampung, SMK Batik Sala, SMA dari Pekalongan, K3S Pati, rombongan dari Boyolali dan banyak lagi yang tak kuingat. Tumplek bleg di Bedugul, kata Guide Bali: "...ya begini keadaan jika sedang memasuki liburan... Banyak pengunjung...".

Aku membuka kenangan ketika aku datang disini, tahun 1992, th 2000, 2006 dan hari ini. Juga pengalaman pribadi ketika mengalami, pula melihat teman-teman seperjalanan, bahkan komentar yang keluar dari gumam mereka. Mengapa ya setenar Bali, dan ini di Bedugul..., untuk urusan privacy (bagian bawah nich yang enggak bisa ditahan...) kok masih belum nyaman, atau tersedia secara baik. Masih kleleran dan belum terlihat rapi?

Bedugul ...oh ... Bedugul...
Mempercantik dirilah dikau supaya penikmat keindahanmu semakin nyaman....

Sabtu, 27 Juni 2009

Kapan Wayang Orang/Kethoprak seperti Barong?

Setiap aku datang di Bali pasti menyaksikan paket tari Barong sperti hari ini Sabtu 27 Juni 2009, aku yang keempat kalinya datang di Bali. Kisahnya sama tentang kebatilan dan kebajikan, bahwa kebajikan akan mengalahkan kebatilan, yang jahat akan dikalahkan oleh yang baik. Dikemas agar komunikatif dan enak dinikmati sehingga tidak membosankan.

Entah bagaimana orang Bali mengemasnya, atau pake bumbu apa para kompeten mengolahnya maupun mengkonsolidasinya, sehingga barang ato sajian kuno tetap laku bahkan menjadi barang antik yang mahal harganya.

Kapan ya wayang orang maupun kethoprak menjadi seperti tari barong, yang dicari dan ditunggu?

Investasi Besar buahnya mengagumkan

Mestinya kelompokku bisa menikmati Tari Kecak, tarian khas dari Bali Yang dipentaskan di lokasi GAruda Wisnu Kencana (GWK) dekat dengan Uluwatu. Namun karena pergeseran schedule time, akhirnya kami bisa menikmati buah karya besar putra Bali Patung terti cacatnggi di dunia.

Kecewa tidak bisa menikmati kerancakan Tari Kecak, diobati dengan Tarian Kofigurasi dari anak-anak. Dan yang mengundang kekaguman adalh semua penari dari anak-anak yang menderita cacat. Anak tuna rungu, tuna netra yang berjumlah 40 anak sekali pentas.

Luar biasa, mengagumkan. Suatu investasi besar telah ditanamkam. Bagaimana mentrain anak sebanyak itu dalam penampilan yang mengesankan. Waktu latihan, menyamakan gerak hingga menjadi sajian gerak yang indah, costum dsb.

Ada investasi besar yang akan menhasilkan buah yang mengagumkan.

Jumat, 26 Juni 2009

Bali, 26 Juni 2009

Hari ini aku melepas lelah di Hotel Nirmala, dekat Uluwatu. Capek sekali setelah semalaman di bus dengan kondisi duduk, yaa karena perjalanan yang panjang dengan ditambah perjalanan nyebrang selat Bali menggunakan fery. Bersama rekan 2 bus menikmati awal libur bermataron dengan waktu sebab sepulang dari Bali mesti harus siap bergulat pekerjaan lagi melayani anak-anak yang menjadi harapan dan penerus bangsa...

Selasa, 23 Juni 2009

KEBERHASILAN YANG DINANTI

Keberhasilan dalam mencapai sesuatu adalah harapan semua orang. Untuk mencapainya perlu banyak hal yang harus diatasi, diselesaikan dan baru berhasil.

Ada banyak pengalaman keberhasilan yang tidak disambut baik oleh orang lain. Barangkali keberhasilan itu untuk diri pribadi, egoisme atau sekedar untuk memenuhi kehendak diri sendiri.

Ada keberhasilan yang membawa kemuliaan, semua menyambut dengan gembira, sehingga keberhasilan orang tersebut sangat dinanti-nanti, atau bahkan rela bersedia diri untuk membantu mencapainya. Keberhasilan tersebut adalah KEBERHASILAN KITA YANG MELIBATKAN KEBERHASILAN ORANG LAIN...

Sabtu, 20 Juni 2009

Budaya karet

Budaya karet maksudnya budaya atau tata cara hidup yang berkembang molor kayak karet. Misal, ada undangan rapat mulai jam 7 nyatanya dimulai jam 9, apapun penetapan waktu namun kenyataannya tidak tepat dan selalu mundur. Kata orang budaya macem begini tidak berlaku di negeri maju macam Jepang pa Singapore.

Di negri tercinta ini, budaya karet rasanya malah jadi kebanggaan. Terjadi di mana-mana, di semua departemen sampe di arisan ibu-ibu RT. Tidak tanggung-tanggung, semua menyanyikan lagu serentak nan merdu:"setuju...".

Di dunia sekolah yang namanya pengumuman ya ikut-ikutan telat, padahal dah pakai sistem IT, tapi ya tetep aja telat. Pakai IT kok telat, atau telat kok pakai IT...

Kapan ya kita bisa tertib seperti negri yang maju-maju itu. Atau barangkali tolok ukur kemajuan suatu negara dapat dilihat dari ketertiban warga negaranya ya....?

Jumat, 05 Juni 2009

keberhasilan itu dalam ukuran tindakan

setiap orang pasti punya mimpi,
tentang mimpi-mimpi yang indah
sebab tanpa mimpi, kehidupan bagai tanpa hiasan
setiap orang itu punya rencana, rencana-rencana yang hebat
sebab melangkah tanpa rencana sering hadapi kebuntuan tak terpecahkan

namun jika orang hanya penikmat mimpi,
atau juga bangga dengan rencana hebatnya
tanpa pernah melangkah dalam tindakan,
untuk mewujudkan mimpi dan rencana hebatnya

maka mimpi itu tinggal mimpi dan rencana tinggal rencana yang hilang ketika terjaga
sebab keberhasilan itu dalam ukuran tindakan, tindakan yang dipenuhi perjuangan

Kamis, 04 Juni 2009

prita mulyasari

perjalananmu mengundang simpati banyak orang
tak lepas juga para calon presiden angkat bicara
ada nuansa berbeda memang ketika masing-masing berkata
namun kacamataku bicara ini moment yang tepat
buat menarik hati para pemerhati televisi

aku mau bicara dan bebas dari nuansa politik atau sebangsanya
yang kumaksud adalah masihkah ada kebebasan berpendapat
jika seorang mengutarakan pengalamannya kok ditahan?
jika menulis surat buat teman dijadikan alasan bersalah?
jika berlanjut, sangat mengkhawatirkan, membunuh kebebasan...

kisah prita kisah legenda
si kuat yang berkuasa, semaunya bertindak
hukum rimba masih juga berjaya
dalam masa yang serba canggih
adakah kita memahaminya...?